Menu

Sedikit Catatan Kehidupan #2

Aku dibuat lupa dengan beberapa perkara. Siapa yang menghidupkan serta mematikan, memberi rizki, mencipta dan memelihara. Siapa yang menurunkan air dari langit dan menjadikan kapal dapat berlayar bebas di samudra. Siapa yang menghidupkan kembali setelah tanaman di bumi mengalami kematiannya. Siapa yang memulai penciptaan manusia dan mengulang kejadiannya hanya dengan air yang hina. Siapa, siapa, siapa, lalu pantaskah diriku lalai dari mencintaiNya.

Aku dibuat lupa dengan beberapa perkara. Siapa yang menghidupkan serta mematikan, memberi rizki, mencipta dan memelihara. Siapa yang menurunkan air dari langit dan menjadikan kapal dapat berlayar bebas di samudra. Siapa yang menghidupkan kembali setelah tanaman di bumi mengalami kematiannya. Siapa yang memulai penciptaan manusia dan mengulang kejadiannya hanya dengan air yang hina. Siapa, siapa, siapa, lalu pantaskah diriku lalai dari mencintaiNya.

Aku harus sadar, akan hidup yang tak selalu sesuai keinginan. Aku harus sadar, hidup di dunia tidak ada yang nyaman. Aku harus sadar, bahwa hidup itu penuh halangan dan rintangan. Karena hidup yang sebenarnya setelah semua bangkit dari kematian.

Aku hanya perlu mengejar apa yang aku butuhkan. Bersyukur dengan apa yang aku dapatkan. Tidak terlalu tinggi melayang dalam khayalan. Bila ada yang datang, aku jemput dan terima dengan senyuman. Bila ada yang pergi, aku sabar dan tidak berlarut dalam kesedihan. Yang Allah siapkan pasti lebih baik bagiku daripada yang aku rencanakan.

Gagal, bukan berarti hidup ini tidak adil. Gagal, bukan berarti usahaku selama ini nihil. Maafkan aku, bukan Engkau yang salah memberikan hasil. Semua karena aku, yang masih belum berubah dan terus menambah dosa kecil. Atau bahkan dosa besar yang membuat hatiku terus menggigil. Takut, cemas, khawatir, bagaimana nanti ketika Al-Maut memanggil. Lalu malaikat bertanya dalam kubur sementara imanku kerdil. Maka aku harus berubah sedikit demi sedikit dimulai dari hal yang kecil.

Maka catatan ini menjadi renungan hamba yang tertawan dosa. Hamba yang mengharap ridho dan ampunanNya. Hamba yang mendambakan syafaat Rasulullah bersama keluarga. Hamba yang faqir pahala lagi nestapa. Untuk tetap berdo’a dan tidak putus asa. Bersebab ampunanNya lebih besar dari dosa-dosa. Bersebab Dia lebih cepat mendekat kepada hamba yang bertaubat. Bersebab malaikat memintakan ampun bagi hamba yang taat dan selalu berusaha menjauhi maksiat. Bersebab malaikat juga memintakan agar mereka dijauhkan dari neraka. Serta memintakan Surga ‘Adn diberikan kepada mereka. Hingga kemenangan yang agung berupa keselamatan di hari pembalasan tiba.

*Sedikit Catatan Kehidupan (dibersihkan dari debu, disebarkan untuk bahan renungan aku dan kamu)

TintaMu
Follow Us
Latest posts by TintaMu (see all)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page

Beranda
Akun
Ebook
Cari
Ajukan
Karya
Utsman
Instal